Selasa, 26 Juli 2011

Profil Desa Cikeruh

PROFIL DESA

2.1 Kondisi Desa
2.1.1 Sejarah Desa
2.1.1.1 Legenda Desa/ sasakala
Cikeruh adalah sebuah nama diambil dari Sebuah sungai yang mengalir melalui beberapa desa di Kecamatan Cikeruh/Jatinangor, Desa Cikeruh merupakan daerah yang dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Cikeruh sebagai Desa induk dan Desa Hegarmanah sebagai desa pemekaran pada tahun 1982 karena secara geografis dan jumlah penduduk Desa Cikeruh layak untuk dimekarkan, sebelum masa otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pada tahun 2000 sesuai dengan UU Nomor 24 Tahun 2000 nama Cikeruh merupakan nama yang terkenal sebagai sebuah kota kecamatan, namun sejak tahun 2000 nama Kecamatan Cikeruh diganti menjadi Jatinangor yang diambil dari nama perkebunan yang berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, ini terbukti bahwa masih ada bukti sejarah peninggalan zaman Belanda diantaranya yaitu menara Loji dan Jembatan Cincin yang digunakan sebagai jembatan kereta api untuk mengangkut hasil bumi.
Sejak berdirinya Desa Cikeruh, Desa Cikeruh telah memiliki pemimpin wilayah atau Kepala Desa yang definitif, diantaranya :
Tabel 1
Kepala Desa Cikeruh dari masa ke masa
No
Nama Kepala Desa
Periode Jabatan
Keterangan
1
Bapak Suwira
1944-1952

2
Bapak Suwira
1952-1960

3
Bapak Mulyana
1960-1965

4
Bapak M. Sartadireja
1965-1970
Pejabat Sementara
5
Bapak M. Sartadireja
1970-1978

6
Bapak Endang Suganda
1978-1982


Pemekaran Desa Cikeruh menjadi Desa Cikeruh dan Hegarmanah
7
Bapak Sutarya
1982-1986
Pejabat sementara
8
Bapak Ade Syamsudin
1986-1994

9
Bapak Ujang Taryo
1994-1995
Pejabat Sementara
10
Bapak Sanip Mulyana
1995-2003

11
Bapak Rachmat
2003-2008

12
Bapak Andrie K. Wardana
2008
Pejabat Sementara
13
Bapak Rachmat
2008-2014
==sekarang===

Selain itu juga terjadi beberapa pembangunan yang menjadikan perubahan terbesar dalam perpindahan penduduk Desa Cikeruh yaitu :
·         Tahun 1988 Semua penduduk yang berada di Dusun Ciparanje berpindah tempat karena Dusun tersebut digunakan untuk Lahan Perguruan Tinggi UNPAD
·         Tahun 1990 terjadi hal yang sama pada Dusun Kiciat    
Selain Perpindahan penduduk juga terjadi peralihan lahan yang cukup besar-besaran hampir 10 hektare, yaitu pada Tahun 1995 Lahan Pertanian yang berada di Blok Lumbung Dusun Cikeruh Lio dibebaskan dan digunakan untuk Perumahan/ Komplek Asrama Brigade Mobil ( Brimob ) satuan Kepolisian Daerah Jawa Barat ( Sat Brimobda Jabar).
Pada Tahun 1995 juga terjadi peralihan lahan pertanian di Blok Gajah Dusun Ciawi yaitu digunakan Untuk Perumahan Puri Indah.
Catatan Pembangunan yang cukup penting adalah :
Tahun 2004 Lapangan Sepak bola Ciawi mengalami perbaikan yang cukup signifikan meskipun belum maksimal. Pada tahun 2005 Desa Cikeruh telah memiliki Balai Desa yang Cukup refresentatif. Dan pada tahun 2004 ini, jembatan yang menghubungkan desa Sayang dengan Desa Cikeruh telah dibangun atau ditingkatkan, mengingat debit air sungai semakin besar.
Pada tahun 2010 jalan Desa Cikeruh mengalami peningkatan jalan yang di danai oleh APBD Provinsi dan di bantu oleh donatur Desa Cikeruh yaitu dari pengusaha peternakan sapi perah jalan sepanjang 300 M di cor menggunakan beton.
Dan sejak tahun 2009 TPU atau taman pemakaman umum di tata dan dikelola oleh pemerintah Desa Cikeruh sehingga makam tersebut memberikan kontribusi bagi PADes ( Pendapatan Asli Desa), yaitu dengan menarik iuran pemeliharaan makam pertahun Rp. 10.000 dan biaya pelayanan pemakaman sebesar Rp. 50.000,-, kemudian sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang Desa Cikeruh sedang mencoba membangun Gedung serba guna ( GSG ) yaitu sarana olahraga yang representative dan memadai untuk pelayanan kepada masyarakat.

2.1.2 Demografi
2.1.2.1 Letak Geografis dan topografi
Desa Cikeruh merupakan salah satu dari 12 desa di wilayah Kecamatan Jatinangor yang terletak tidak jauh dari pusat pemerintahan Kecamatan Jatinangor.
Desa Cikeruh mempunyai luas wilayah seluas ± 14,6 KM2 atau sekitar 160 Ha. Desa Cikeruh berada di ketinggian 400-600 M dpl (diatas permukaan laut), yang terdiri dari  3 dusun, 11 Rukun warga (RW) dan 47 Rukun Tetangga (RT), dan perlu diketahui bahwa Dusun I warungkalde merupakan pusat perdagangan dan jasa karena berada di jalan protokol provinsi dan berada dekat dengan kota Kecamatan , dusun II Ciawi  merupakan penyangga pemukiman, dan terakhir Dusun III Cikeruh merupakan penyangga pemukiman dan pertanian.
Desa Cikeruh memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut :
-    Sebelah Utara
:
Desa Cileles
-    Sebelah Timur
:
Desa Hegarmanah
-    Sebelah Selatan
:
Desa Mekargalih
-    Sebelah Barat
:
Desa Sayang
           
Iklim di Desa Cikeruh sama seperti dengan desa-desa lain yang ada di Indonesia yaitu mempunyai Musim Kemarau dan Musim Penghujan yang diantaranya ada Musim Pancaroba, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Cikeruh Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Suhu udara rata-rata di Desa Cikeruh 230-270 C, banyaknya curah hujan 241 mm/Tahun.
2.1.2.2 Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan
            Pada umumnya lahan di Desa Cikeruh digunakan sebagai lahan pemukiman, dan hanya 25% yang digunakan sebagai lahan pertanian, dan itupun untuk menyangga kehidupan masyarakat yang masih mengandalkan dari hasil pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa Desa Cikeruh saat ini tidak bisa mengandalkan sumber daya alam sebagai sumber kehidupan, karena secara sporadik bahwa Desa Cikeruh mengalami perubahan yang signifikan dari agraris menjadi Desa yang mengandalkan dari sektor perdagangan dan jasa. Luas lahan Desa Cikeruh 160 Ha, yang terdiri 35 Ha digunakan sebagai lahan pertanian, 1, 853 Ha digunakan sebagai tanah kas Desa, sekitar 75 Ha digunakan sebagai lahan pemukiman, 15 Ha sebagai lahan perumahan atau asrama brimob, 20 Ha digunakan sebagai lahan perumahan Puri Indah, 2 Ha digunakan sebagai lahan pemakaman umum, serta sisanya 12 Ha merupakan lahan tidak produktif.
Tabel 2
Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan
Di Desa Cikeruh Tahun 2010
Lahan Pemukiman
Sawah
Asrama Brimob
Perumahan Puri Indah
Kas Desa
Taman Pemakaman Umum
Lahan Terlantar
75 Ha
35 Ha
15 Ha
20 Ha
1,8530 Ha
2 Ha
12 Ha

2.1.3 Keadaan Sosial
2.1.3.1 Kependudukan
Penduduk Desa Cikeruh berdasarkan data terakhir hasil Sensus penduduk tahun 2010 tercatat 13308 Jiwa, tahun 2009 sebanyak 11313 jiwa, tahun 2008 sebanyak 9879 jiwa, tahun 2007 sebanyak 9778 jiwa, mengalami pertumbuhan penduduk setiap tahunnya rata-rata 9,22 %, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 3 di bawah ini.
Table 3
Jumlah penduduk Desa Cikeruh
Tahun 2007-2010
No
Tahun
Jumlah
Laju Pertumbuhan
1
2007
9778 Jiwa
0%
2
2008
9879 Jiwa
1.02 %
3
2009
11313 Jiwa
12,67 %
4
2010
13308 Jiwa
14,99 %

            Dengan jumlah rumah tangga saat ini sebanyak 2535 Kepala Keluarga.
2.1.3.2 Kesehatan
Tenaga kesehatan di Desa Cikeruh pada tahun 2010 terbagi atas tenaga medis/ dokter 8 orang, keperawatan 15 orang, bidan 2 orang, dukun beranak  1 orang, dan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan sebanyak 73 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini .
Tabel 4
Jumlah Tenaga Kesehatan dan partisipasi masyarakat
Di Desa Cikeruh Tahun 2010
No
Tenaga Kesehatan
Jumlah
Keterangan
1.
Medis
Dokter Umum
8

Dokter Spesialis
-

2.
Keperawatan
Bidan
2

Perawat
15

3
Partisipasi Masyarakat
Dukun Bayi
1

Posyandu
12

Polindes
-

Poliklinik
1

Klinik
1

POD


Desa Siaga
1

Kader Kesehatan aktif
73

Paraji Sunat
-

Jumlah
114


2.1.3.3 Pendidikan
Pendidikan merupakan modal dasar pembangunan, sehingga pada gilirannya pendidikan adalah sebuah investasi atau modal dimasa yang akan datang. Di Desa Cikeruh setiap tahun mengalami peningkatan, guru pada tahun 2010 berjumlah 93 orang.
Dengan jumlah siswa Paud sebanyak 42 orang, TK sebanyak 200 orang, SD 750 Siswa, SMK 435 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :
Tabel 5
Data Pendidikan/ Sekolah Formal dan Non Formal
Desa Cikeruh Tahun 2010
No
Uraian
PAUD
TK
SD
SMK
1
Guru
3
20
40
30
2
Siswa
42
200
750
435
Adapun jumlah sarana dan prasarana pendidikan di Desa Cikeruh terdiri dari Jenjang PAUD s/d SLTA, baik formal maupun non formal. Nama dan jumlah sarana pendidikan yang ada di Desa Cikeruh dapat dilihat pada tabel 6 untuk jelasnya.
Tabel 6
Data Sarana dan Prasarana Pendidikan
Desa Cikeruh Tahun 2008-2010
No
Nama Sekolah
Jenjang
Status
Lokasi
1.
PAUD HIDAYATURRAHMAN
PAUD
Swasta
RT 04 RW 04 Dusun II Ciawi
2.
TK AL-AMANAH
TK
Swasta
RT 01 RW 06 Dusun II Ciawi
3.
TK ASY SYAKIR
TK
Swasta
RT 04 RW 05 Dusun II Ciawi
4.
TK AISIYAH
TK
Swasta
RT 03 RW 08 Dusun III Cikeruh
5.
TK RIYAADLUL-JANNAH
TK
Swasta
RT 03 RW 10 Dusun III Cikeruh
6.
SD Negeri CIAWI
SD
Negeri
RT 02 RW 05 Dusun II Ciawi
7.
SD Negeri Cikeruh I
SD
Negeri
RT 02 RW 05 Dusun II Ciawi
8.
SD Negeri Cikeruh II
SD
Negeri
RT 02 RW 05 Dusun II Ciawi
9.
SD Negeri Kananga
SD
Negeri
RT 03 RW 10 Dusun III Cikeruh
10.
SMK PASUNDAN JATINANGOR
SMK
Swasta
RT 04 RW 05 Dusun II Ciawi

2.1.3.4 Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Permasalahan sosial pasti ada dan muncul di setiap daerah, khususnya desa Cikeruh yang masuk kawasan pendidikan tinggi Jatinangor. Tentunya masyarakat local yang tidak mempunyai skill atau modal akan selalu terpinggirkan karena derasnya arus urbanisasi yang melanda kawasan Jatinangor, perpindahan penduduk ini terjadi karena adanya berbagai kepentingan dan kebutuhan, salah satunya karena kebutuhan akan perndidikan yaitu yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi UNPAD, IKOPIN, ITB dan IPDN dan juga karena kepentingan akan prospek bisnis yang menjanjikan di Jatinangor.
Saat ini banyak masyarakat dari luar Jatinangor yang menanamkan modal atau berinvestasi baik itu ke bidang perdagangan ataupun ke bidang properti. Ini terbukti dengan munculnya Jatos (Jatinangor Town Square) yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan di Jatinangor, dan juga saat ini banyak di bangun pondokkan atau kost-kostan mahasiswa bahkan yang paling signifikan adalah dibangunnya sebuah Rusunami (Rumah Susun Sederhana Hak Milik). Disisi lain memberikan kontribusi yang positif yaitu dengan terserapnya tenaga kerja dari warga local, tetapi disisi lain memuncul masalah kesejahteraan sosial, karena kesenjangan antara yang memiliki skill karena pendidikan dan yang tidak mempunyai skill ataupun modal untuk berusaha.
Hal ini bisa di lihat dari jumlah penerima bantuan dari Pemerintah sebagai indicator bahwa masyarakat Desa Cikeruh sebagian besar belum sejahtera, seperti bantuan beras miskin, bantuan PKH, dan bantuan kesehatan dari APBN dan APBD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 7
Jumlah Penerima Bantuan Pemerintah
Desa Cikeruh
No
Jenis Bantuan
Jumlah Penerima
Keterangan
1.
RTS RASKIN
330 Kepala Keluarga
Data Tahun 2010
2.
PKH (Program Keluarga Harapan)
72 Kepala Keluarga
Data Tahun 2010
3.
JAMKESMAS DAN JAMKESDA
490 Kepala Keluarga
Data Tahun 2010





2.1.3.5 Ketenaga kerjaan
Berkaitan dengan perkembangan situasi dan kondisi ketenaga kerjaan di Desa Cikeruh, saat ini masih menunjukkan kondisi yang kondusif, walaupun disisi lain masih dihadapkan kepada keterbatasan lapangan kerja dan jumlah pencari kerja yang cukup banyak. Keadaan ini semakin sulit dikendalikan, karena proses urbanisasi yang begitu pesat di Jatinangor. Disisi lain memberikan dampak yang positif disisi lain akan semakin memarginalkan penduduk desa yang tidak mempunyai kemampuan dan modal.
Jumlah angkatan kerja pada tahun 2010 sebanyak : 2731 orang. Jumlah tenaga kerja yang dapat tersalurkan dan ditempatkan diperusahaan-perusahaan atau jenis pekerjaan lainnya sebanyak : 910 orang, sedangkan sisanya sebesar 1820 orang belum mendapatkan pekerjaan.
Dari kriteria lulusan, lulusan SLTA menempati urutan tertinggi dari jumlah persentase pencari kerja yang berhasil ditempatkan terhadap total pencari kerja, yaitu menurut tingkat pendidikan mencapai angka 75 %.
Dalam hal penyerapan tenaga kerja, jumlah tenaga kerja mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara jumlah pencari kerja mengalami penurunan. Hal ini disebabkan dengan adanya keberadaan proyek Rusunami dan juga dengan adanya pusat perbelajaan Jatinangor Town Square yang secara signifikan memberikan pengaruh terhadap hal penyerapan tenaga kerja yang bersumber dari warga lokal sebagai tenaga kerjanya.  
Tabel 8
Jumlah Tenaga Kerja, Pencari Kerja, dan Lowongan Kerja
Di Desa Cikeruh Tahun 2010
No
Yang Terdaftar
Jumlah
Keterangan
1
Pencari Kerja
2731

2
Yang ditempatkan
910

3
Lowongan Kerja
785

4
Sisa Pencari Kerja
1820


Perlu diketahui bahwa sisa pencari kerja ini tidak sepenuhnya tidak mempunyai penghasilan tetap, pasalnya di Desa Cikeruh banyak masyarakat angkatan kerja memilih untuk berwirausaha, mengingat bahwa di Desa Cikeruh merupakan kawasan bisnis dan jasa, serta sentra pengrajin senapan angin. Ini terlihat dari angka masyarakat yang berprofesi sebagai wiraswastawan sebanyak 865 orang.

2.1.3.6 Pemuda dan Olahraga
            Organisasi kepemudaan yang berkiprah di Desa Cikeruh adalah Karang Taruna tingkat Desa dengan jumlah anggota aktif sebanyak 35 orang, dan juga ada karang taruna RW yang menyebar di 11 RW.
Sedangkan organisasi olahraga yang ada di Desa Cikeruh cukup variatif, namun ada beberapa organisasi yang dikelola secara professional seperti misalnya SSB (Sekolah Sepakbola) trio muda yang sudah melahirkan pemain-pemain professional. Dan organisasi olah raga yang lainnya banyak yang dikelola secara amatir dan lebih kepada kegemaran saja. Perlu diketahui bahwa klub sepakbola masih mendominasi di Desa Cikeruh, ini terbukti bahwa setiap RW memiliki klub atau organisasi sepakbola masing-masing dan mereka menggunakan fasilitas lapang milik Desa yang berada di RW 05 Dusun Ciawi. Untuk lebih jelasnya data organisasi keolahragaan dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 9
Data Klub/ Perkumpulan Olahraga
Di Desa Cikeruh Tahun 2010
No
Klub Olahraga Yang Terdaftar
Jumlah
Keterangan
1
Klub Sepakbola
13

2
Klub Bola Voli
5

3
Klub Bulu Tangkis
2

4
Klub Tenis Meja
1

5
Klub Senam sehat
2

6
Klub Jantung Sehat
-

7
Klub Pencak silat
-

8
Klub Futsal
2

Jumlah
25


Dari klub diatas, ada sebagian yang telah melahirkan atlet-atlet berbakat dan ikut serta dalam kegiatan mewakili desa dan kontingen kecamatan ataupun event olahraga lainnya.

2.1.3.7 Kebudayaan
Kebudayaan yang berada di Desa Cikeruh merupakan modal dasar pembangunan yang melandasi pembangunan yang akan dilaksanakan, warisan budaya yang mempunyai nilai luhur merupakan modal dasar dalam rangka pengembangan budaya yang di jiwai oleh mayoritas keluhuran nilai Agama Islam. Salah satu aspek yang ditangani dan terus dilestarikan secara berkelanjutan adalah pembinaan kelompok kesenian.
Kelompok kesenian yang ada di Desa Cikeruh yang terus dilestarikan dan ditampilkan dan bahkan dijadikan komoditas hiburan bagi yang melakukan hajatan adalah kesenian kuda renggong dan qasidah yang ada di RW 09 Dusun III Cikeruh.

2.1.3.8 Tempat Peribadatan
Tempat peribadatan yang ada di Desa Cikeruh hanyalah masjid dan mushola, karena bahwa mayoritas penduduk Desa Cikeruh sebanyak 99 % memeluk agama Islam, ini terlihat dengan banyak jumlah masjid yang tersebar di Desa Cikeruh. Dapat dilihat dari tabel 10 berikut ini :
Tabel 10
Tabel Tempat Peribadatan
Desa Cikeruh Tahun 2010
No
Jenis
Jumlah
Keterangan
1
Masjid
25

2
Mushala
7

3
Langgar
-

4
Madrasah
8

5
Gereja
-

6
Pura
-

7
Vihara
-


2.1.4 Keadaan Ekonomi
2.1.4.1 Pajak dan Retribusi Desa
Pajak dan Retribusi desa di Desa Cikeruh tahun 2009 mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya. Penerimaan pajak dan retribusi desa pada tahun 2009 sebesar , untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 11
Tabel Pajak dan Retribusi Desa
Desa Cikeruh Tahun 2009-2010
No
Uraian
2009
2010
1
Pajak Desa
186.362.771
196.840.602
2
Retribusi Desa
   30.000.000
  35.000.000
3
Lain-lain
   14.000.000
  18.000.000
Jumlah
230.362.771
249.840.602

2.1.4.2 Alokasi Dana Desa
            Alokasi dana desa pada dasarnya merupakan dana yang bersumber dari APBD kabupaten Sumedang yang di alokasikan kepada Desa untuk mendanai kebutuhan Desa dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Untuk Desa Cikeruh besarnya Alokasi Dana Desa 2 tahun terakhir 2009-2010 adalah sebagaimana bisa dilihat pada tabel berikut ini, dan juga bahwa besarnya ADD yang diterima adalah berbading lurus dengan jumlah Pajak yang diterima Pemerintah daerah dari desa yang bersangkutan, dan juga dengan profil desa yang telah dilaporkan kepada Pemerintah Daerah melalui bagian PMD Kabupaten Sumedang.
Tabel 12
Besar Alokasi Dana Desa
Desa Cikeruh Tahun 2009-2010
No
Tahun
Jumlah
Keterangan
1
2009
135.529.0000

2
2010
129.547.000


2.1.4.3 Sumber Penerimaan Desa Lainnya
            Sumber pendapatan desa lainnya itu diperoleh baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, maupun dari pihak ketiga yang sifatnya bantuan bagi pembangunan desa cikeruh bahkan swadaya dari donatur yang mempunyai usaha di desa Cikeruh yang sifatnya halal dan tidak mengikat.

2.1.4.4 Prasarana dan sarana sosial ekonomi
Sarana sosial yang dibangun desa Cikeruh berupa lahan pemakaman umum, sarana olahraga dan sarana sosial lainnya. Dan sarana ekonomi yang ada di Desa Cikeruh adalah berupa perdagangan dan jasa, mengingat desa Cikeruh mempunyai ekonomi yang dekat dengan kawasan pendidikan tinggi Jatinangor, kalau dilihat berdasarkan data yang ada di Desa Cikeruh bahwa jumlah warung yang melayani kebutuhan sehari-hari mencapai ratusan jumlahnya.
Disamping itu pula bahwa yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat desa Cikeruh adalah perusahaan-perusahaan dan pelayanan jasa yang ada di sekitar kecamatan Jatinangor dan bahkan yang menjadi buruh di industry yang ada di Kecamatan Jatinangor pun ada. Begitupun dengan yangberprofesi sebagai buruh bangunan, ojeg, dan usaha lainnya. Mengingat dengan menyempitnya lahan pertanian yaitu yang hanya 20% dari total lahan yang ada di Desa Cikeruh.
Mengingat Desa Cikeruh dekat dengan pusat pendidikan tinggi Jatinangor, banyak warga pendatang maupun lokal yang mempunyai usaha pondokkan dan kost-kostan.
Adapun jumlah warung dan toko, dan pedagang kaki lima yang ada di Desa Cikeruh dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 13
Data Jumlah Pelaku Usaha
Desa Cikeruh Tahun 2010
No
Jenis Usaha
Jumlah
Keterangan
1
Warung / Toko Sembako
400

2
Mini Market
2

3
Supermarket
1

4
Toko
150

5
Toko di  Mall /Pusat Perbelanjaan
260

6
Counter HP
200

7
Warung Nasi/ makan
100

8
Pondokkan / Kost
365

9
PKL atau pedagang kecil
135

10
Penggilingan Padi
2

11
Industri Rumah tangga (tahu tempe)
3

12
Peternakan sapi perah
4

13
Industri Batako
1

14
Pengrajin Senapan angin
80


2.1.4.5 Transportasi dan perhubungan
Panjang jalan yang ada di Desa Cikeruh pada tahun 2010 sepanjang 1 KM (1000 M) merupakan jalan provinsi, dan jalan desa sepanjang 2,5 KM (2500 M).
Mulai tahun 1997, di Desa Cikeruh mulai dilintasi oleh trayek Damri jurusan Elang-Jatinangor dan kemudian pada tahun 1999 disusul dengan trayek Majalaya-Gedebage dan sejak tahun 2004 sudah tidak dilalui trayek Damri. Dan kemudian disusul pada tahun 2008 Desa Cikeruh mulai dilalui oleh trayek angkutan kota jurusan Jatinangor-Sindulang, sehingga pada gilirannya amat membantu bagi warga masyarakat yang menggunakan sarana transportasi missal tersebut untuk melakukan berbagai aktivitas. Namun demikian angkutan ojeg menjadi sarana alternatif bagi transportasi penduduk, saat ini saja dapat dilihat dengan banyaknya pangkalan ojeg yang berada di Desa Cikeruh berjumlah sekitar 13 buah dengan jumlah pengemudi ojeg mencapai sekitar 550 orang. Dan kebanyakan bahwa pangkalan ojeg tersebut mendekati pusat pendidikan, perbelanjaan dan bahkan dekat dengan kost-an atau pondokkan.
2.1.4.6 Telekomunikasi dan Informasi
Penggunaan jaringan Telekomunikasi di Desa Cikeruh khususnya sambungan telepon telah ada dan telah terfasilitasi, walaupun masih terbatas. Jumlah sambungan yang ada(konsumen) yang menggunakan jasa telepon rumah mencapai 40% dari jumlah Kepala Keluarga yaitu mencapai 1014 SST/ Rumah dan sebanyak 10% atau 102 SST sudah terkoneksi dengan jaringan Internet.
Selanjutnya jasa yang menyediakan akses informasi melalui jaringan Internet atau warung internet telah mencapai sekitar 40 tempat, dan bahkan saat ini setiap pondokkan atau kost-an yang menyediakan jasa penginanapan telah dilengkapi dengan fasilitas jaringan Internet tiap kamarnya.
Sehingga pada gilirannya bahwa keadaan tersebut secara tidak langsung akan memberikan peningkatan taraf baik itu taraf ekonomi maupun taraf sosial, karena secara tidak langsung akan memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi maupun melakukan transaksi bisnis maupun jasa lainnya.

2.1.4.7 Pengairan dan Keirigasian
            Masalah pengairan dan keirigasian, ini adalah masalah krusial yang sering dikeluhkan dan dihadapi oleh petani. Mengingat kondisi Irigasi desa yang berjumlah  3 lokasi yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air untuk sawah petani, kolam air tawar dan juga tanaman palawija. Kondisi jaringan irigasi yang ada di Dusun III yang merupakan wilayah penyangga pertanian  dengan panjang 891 M saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, mengingat hanya pada musim hujan saja irigasi ini bisa maksimal dan bahkan kelebihan debit air yang mengalir, sedangkan pada musim kemarau air yang mengalir tidak maksimal mengairi lahan pertanian tersebut, sebagai akibat dari terjadinya pendangkalan (sedimentasi) saluran air. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya pengawasan dari pihak terkait (KSDA, PU Pengairan, pertanian, dll) serta debit air yang ada sering dialirkan ke daerah industri.
            Dari kondisi diatas, pemerintah Desa Cikeruh merasa perlu melakukan revitalisasi dalam upaya pemeliharaan saluran irigasi tersebut, dan hal ini merupakan program yang menjadi prioritas pembangunan desa Cikeruh.
Namun upaya ini terhambat karena kurang adanya perhatian yang optimal dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk menanggulangi masalah kerusakan jaringan irigasi desa ini, padahal hampir 75% masyarakat Dusun III Cikeruh memerlukan air untuk membuat sawah menjadi lebih produktif dan berkualitas.

2.1.4.8 Drainase
            Sistem drainase merupakan system pengaliran air hujan yang terdiri dua macam sistem, yaitu sistem drainase melalui sungai, selokan, atau saluran sekunder atau disebut drainase makro, dan ini menjadi sistem yang hamper seluruhnya digunakan di Desa Cikeruh, serta sistem yang melalui saluran-saluran lingkungan atau disebut drainase mikro.
Drainase makro sebagian besar dialirkan ke sungai Cikeruh yang akhirnya bermuara dan merupakan rangkaian DAS Citarik (anak sungai Citarum).

2.1.4.9 Air Bersih
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti minum, memasak, mencuci, dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, saat ini Desa Cikeruh sebagian besar masih menggunakan  sumber air konvensional (Non PDAM), dan sebagian kecil saja yang menggunakan Jasa PDAM. Untuk lebih jelasnya mengenai masalah jenis sumber air yang digunakan masyarakat dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 14
Jenis Sumber air bersih yang digunakan masyarakat
Desa Cikeruh Tahun 2010

No
Jenis Sumber Air Bersih yang digunakan masyarakat
Jumlah
Keterangan
1
PDAM
441

2
Sumur Pompa
150

3
Artesis
-

4
Sumur Gali
1935

5
Fasilitas Air Bersama
9

6
Kali/ Sungai
-


2.1.4.10 Air Limbah
Jenis limbah yang terdapat di Desa Cikeruh dibedakan menjadi 2 Macam yaitu limbah domestik dan limbah non domestik. Limbah domestik merupkan limbah hasil buangan rumah tangga dari kegiatan mandi, cuci, dan kakus. Sedangkan limbah non domestik merupakan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan non rumah tangga, seperti limbah penggilingan padi, limbah ternak, limbah industri rumah tangga dan sebagainya.
Sistem pembuangan limbah domestik di Desa Cikeruh selain menggunakan jamban keluarga berupa septictank/ cubluk, juga memanfaatkan sungai terutama yang mendiami bantaran sungai cikeruh di Dusun III Cikeruh, dan pembuangan langsung ke saluran drainase yang ada. Namun berdasarkan data yang ada pada tahun 2010, sudah sebagian besar masyarakat membuang limbah domestik melalui saluran septictank.

2.1.4.11 Energi
Pada umumnya masyarakat Desa Cikeruh sudah hamper seluruhnya tersambung jaringan listrik. Mengingat jaringan listrik sudah sampai ke setiap RW se Desa Cikeruh, hanya masih ada sebagian kecil rumah yang belum memiliki fasilitas jaringan listrik, karena faktor ekonomi yang belum memadai. Mereka umumnya mengambil aliran listrik ke rumah yang terdekat. Jumlah rumah tangga yang telah tersambung aliran listrik pada tahun 2010 sebanyak 2500 rumah tangga.

2.1.4.12 Musim
Di Desa Cikeruh ada dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.

2.1.4.13 Pola Penggunaan Lahan Pertanian
1.      Lahan sawah di musim penghujan ditanami padi dan pada musim kemarau kadang ditanami palawija, atau bahkan ada petani yang memaksakan untuk menanam padi, itupun karena lahannya masih terjangkau oleh aliran air irigasi.
2.      Lahan pekarangan ditanami macam-macam tanaman kecil, pohon buah dan juga tanaman obat keluarga, dan bahkan ada yang menanam tanaman warung hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar