Selasa, 26 Juli 2011

RPJM Desa Cikeruh

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDES)

Penyusunan RPJMDes, diawali dengan melakukan penjaringan masalah secara partisipatif mulai dari tingkat RT, RW dan dusun. Dari kegiatan ini menghasilkan data dan informasi dari tingkat komunitas, mengkompilasikan dan dikolaborasikan data hasil penjaringan masalah dan dijadikan peta analisis sosial masyarakat.
Beberapa isu strategis yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan di wilayah Desa Cikeruh antara lain: peningkatan kualitas pelayanan masyarakat, peningkatan sumberdaya manusia melalui pemerataan pendidikan, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi kemasyarakatan, peningkatan kondisi lingkungan hidup untuk mengurangi resiko bencana, pemerataan dan peningkatan sarana insfrastruktur sarana umum (jalan desa, jaringan irigasi, jembatan, sarana olahraga, sarana kesehatan, sarana TPU, sarana penahan bencana banjir). Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi bagi kepemimpinan Kepala Desa Cikeruh terpilih periode 2008-2014 dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat ke arah yang lebih baik.
Berdasarkan kondisi saat ini, tantangan maupun peluang yang akan dihadapi pada lima tahun kedepan maka harus disusun sebuah agenda prioritas pembangunan bagi pemerintah desa Cikeruh, agar tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dapat terukur dan terkendali. Dengan demikian, visi dan misi Kepala Desa terpilih harus bisa mengakomodir atau memfasilitasi hal tersebut yang selanjutnya akan dijabarkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa Cikeruh Tahun 2009-2014, yang akan dijadikan pedomanbagi stakeholders (pemangku kepentingan /masyarakat) dalam menyusun rencana program kerja dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan di Desa Cikeruh dalam kurun waktu 2009-2014.

Visi dan Misi Desa Cikeruh
Visi
Penyusunan RPJM Desa Cikeruh sebagai Pedoman Program kerja Pemerintah Desa bersama lembaga-lembaga Tingkat Desa dan seluruh masyarakat Desa Cikeruh maupun pihak lain yang berkepentingan. RPJM Desa Program Kerja untuk masa lima tahun merupakan turunan dari sebuah cita-cita luhur yang ingin dicapai dimasa depan oleh segenap warga masyarakat Desa Cikeruh. Cita-cita masa depan sebagai tujuan jangka panjang yang ingin diraih Desa Cikeruh, merupakan arah kebijakan dari RPM Desa yang dirumuskan setiap lima tahun sekali. Cita-cita masa depan Desa Cikeruh selanjutnya disebut sebagai VISI DESA CIKERUH.
Visi Desa Cikeruh disusun dari rangkaina panjang diskusi-diskusi formal maupun informal dengan segenap warga Desa Cikeruh atau tokoh-Tokoh Masyarakat sebagai refresentasi dari warga Desa Cikeruh. Visi Desa Cikeruh semakin mendapatkan bentuknya bersamaan dengan  terlaksananya rangkaian kegiatan penyusunan RPJMDes.
Bersamaan dengan penetapan RPJMDes Desa Cikeruh, dirumuskan dan ditetapkan pula Visi Desa Cikeruh sebagai berikut :
MEWUJUDKAN DESA CIKERUH YANG MAJU, MANDIRI DAN TERDEPAN DI KABUPATEN DI KABUPATEN SUMEDANG
Maju
: bermakna bahwa Cikeruh ingin membangun manusia dan masyarakat yang tidak hanya pintar, tetapi membangun manusia dan masyarakat Cikeruh yang mempunyai kecerdasan dan Kepribadian yang Utuh. Kepribadian yang utuh dari manusia dan masyarakat Cikeruh utuh adalah manusia dan masyarakat yang berwatak jujur, amanah, berbudaya dan beradab. Sehingga antara kecerdasan Pikiran dan  Kecerdasan hati bersatu padu menjadi kecerdasan tindakan.
Mandiri
: bermakna bahwa Desa Cikeruh ingin membangun manusia dan masyarakat yang mampu menciptakan Lapangan Kerja, mampu membaca peluang kerja dan usaha, baik kerja dan peluang usaha yang baru maupun yang sudah ada. Sehingga manusia dan masyarakat Desa Cikeruh menjadi manusia dan msyarakat yang produktif. Yang pada akhirnya akan terbebas dari pengangguran, kemiskinan dan Kebodohan.
Terdepan
: Bermakna bahwa Desa Cikeruh  ingin menjadi desa yang berprestasi baik dalam berbagai bidang, sehingga masyarakat Desa Cikeruh memiliki kebanggaan, yang akan menjadi dasar untuk menumbuhkan manusia-manusia yang kreatif, sehingga melahirkan penemuan-penemuan yang bermanfaat untuk kepantingan dan kesejahteraan masyarakat Desa Cikeruh khusunya dan manusia pada umumnya.

Misi
1.      Meningkatkan pemahaman keagamaan yang dimulai dari usia dini sehingga menumbuhkan nilai-nilai luhur kemnusiaan seperti jujur, amanah, berbudaya dan beradab.
2.      Membangun Aparatur Pemerintah Desa yang jujur, amanah, tertib dan berprestasi menuju kepemimpinan yang berwawasan kepada kearifan lokal.
3.      Meningkatkan fasilitas Pemerintahan Desa yang berwawasan pada peningkatan teknologi sehingga terwujudnya pelayanan publik yang baik dan akurat.


4.      Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan (baik dalam perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan pengawasan).
5.      Mengembangkan ekonomi masyarakat melalui pola swadaya dan kemitraan menuju masyarakat yang sejahtera
6.      Meningkatkan kemampuan SDM menuju pembangunan Manusia yang seutuhnya dan mendorong peningkatan peranan wanita dan peran pemuda serta swasta dalam pembangunan
7.      Memantapkan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat guna memacu percepatan pembangunan desa, sehingga memunculkan ketertarikan pada investor/ orang yang mau berusaha di Desa Cikeruh.

Kebijakan Pembangunan
1.      Arah Kebijakan Pembangunan Desa
            Berdasarkan masalah yang dihadapi desa serta program prioritas tahun 2009-2014, maka arah kebijakan belanja desa adalah sebagai berikut :
a.      Efisiensi anggaran pada belanja tidak langsung,
b.      Memperbesar alokasi belanja langsung dan belanja bantuan sosial dalam mempercepat pengurangan kemiskinan, serta
c.       Mencari peluang dari berbagai sumber, baik dari pos bantuan maupun bantuan langsung masyarakat yang digulirkan Pemerintah pusat.

1      Potensi dan Masalah
1.1         Potensi
            Potensi adalah sumberdaya yang tersedia dan dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh pemerintahan Desa Cikeruh.
Hasil kajian sketsa desa, secara umum potensi yang dimiliki desa Cikeruh menggambarkan banyak potensi, namun belum tergali serta belum dimanfaatkan secara optimal.
Namun demikian, berdasarkan hasil kajian potensi desa ini bisa dimaksimalkan dan dapat digolongkan kedalam 2 kategori, yaitu :
a.      Dapat maksimal bila dilakukan pendekatan, penyuluhan, pengarahan, penekanan terhadap unsur manusianya.
b.      Dapat maksimal bila ada stimulus atau perangsang dalam bentuk pendanaan, dan ini biasanya merupakan masalah klasik bagi setiap pemerintahan desa.

1.1.1.1.1        Sumber Daya Alam
Sumber daya alam di Desa Cikeruh saat ini sudah kurang potensi, dimana saat ini lahan di Desa Cikeruh sudah berkurang dan bahkan hampir 50% rumah tinggal sudah tidak mempunyai pekarangan. Tetapi desa Cikeruh mempunyai potensi dimana desa Cikeruh merupakan kawasan yang masuk koridor zonasi kawasan perkotaan sebagai sentra bisnis, perdagangan dan jasa. Yang mana hal ini bisa diberdayakan untuk mengatasi masalah-masalah kemiskinan yang ada di desa Cikeruh.

1.1.1.1.2        Sumber Daya Manusia
a.      Masih adanya warga masyarakat yang dengan kerelaan hatinya untuk memberikan bantuan dan merupakan swadaya dalam melaksanakan pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah Desa Cikeruh.
b.      Masyarakat masih mempunyai keinginan yang tinggi untuk membangun desanya dalam upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi pemerintah Desa Cikeruh.
c.       Semangat gotong royong masih ada, khususnya bagi masyarakat Dusun II dan Dusun III.
d.      Tingkat kepedulian masyarakat melalui iuran atau sumbangan masih tinggi.
e.      Banyak tersedia tenaga teknis yang professional dan berpendidikan tinggi.
f.        Tingkat taraf pendidikan sudah maju, ini terbukti bahwa lulusan Strata I sudah diatas 500 orang, strata II ada 66 orang dan lulusan Strata III ada 3 orang.
g.      Tersedia banyak tenaga kesehatan di Desa Cikeruh, ini terbukti telah ada Rumah sakit yang didirikan oleh UNPAD dan juga hampir di setiap RW terdapat tempat praktek dokter.
h.      Tokoh agama, ulama, ustadz, guru ngaji, pelaku usaha, tokoh pendidikan, politikus dan lain-lain tersedia di Desa Cikeruh. Mengingat masyarakat desa Cikeruh saat ini sudah heterogen karena dekat dengan kawasan pendidikan tinggi Jatinangor.

1.1.1.1.3        Sumber Daya Kelembagaan
a.      Semangat masih aktif dalam berbagai organisasi dan kelembagaan masih tinggi.
b.      Lembaga-lembaga yang ada di Desa Cikeruh; Pemerintah Desa (Pemdes), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Majelis Ulama Desa (MUD), Karang Taruna, PKK, LINMAS, BUMDES, Kelompok Tani (Poktan, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Desa Siaga, ARWT, Lembaga Pengelola Makam Desa (LPMD), organisasi olahraga, organisasi seni, lembaga pendidikan, lembaga sosial.

1.1.1.1.4        Sumber Daya Finansial
Sumber dana pemerintahan Desa Cikeruh, diantaranya : Alokasi Dana Desa (ADD), Gor Desa, Retribusi Desa, swadaya masyarakat, dan sumber lain yang tidak mengikat.

1.1.1.1.5        Sumber Daya Sarana
            Saat ini kondisi sarana yang ada di Desa Cikeruh terdiri dari sarana pelayanan umum, sarana kesehatan, sarana sosial, sarana olahraga, sarana insfrastruktur jalan, sarana ekonomi, sarana budaya, serta sarana Teknologi Informasi. Dalam hal sarana ini, ada yang sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah desa (asset desa), tetapi ada juga yang dimiliki oleh masyarakat atau bahkan oleh pihak pengembang atau pihak yang memiliki modal.

1.1.1.2  Masalah
            Sesuai dengan pengertiannya bahwa masalah adalah perbedaan antara teori dan fakta. Hasil kajian yang dilakukan dari sketsa desa, calendar musim, dan diagram kelembagaan, masalah yang dimiliki desa Cikeruh cukup variatif dan kompleks.
Berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan disetiap dusun didapat permasalahan yang mendasar. Permasalahan tersebut telah menjadi bidikan penting program kepemimpinan Kepala Desa periode 2008-2014, yaitu sebagai berikut :
1.1.1        Bidang Pendidikan
1.1.1.1  RW 01 Dusun I banyak anak usia sekolah dan termasuk KK Miskin belum terfasilitasi oleh bantuan beasiswa pendidikan.
1.1.1.2  RW 02 Dusun I belum ada bantuan pendidikan bagi anak putus sekolah.
1.1.1.3  RW 02 Dusun I belum memiliki fasilitas PAUD yang murah dan terjangkau, karena sementara ini PAUD baru ada di lokasi dusun II dan jaraknya terlalu jauh.
1.1.1.4  RT 02 RW 02 belum memiliki TPA, sementara masjid sudah ada.
1.1.1.5  RW 06 Dusun II banyak KK Miskin yang belum terfasilitasi bantuan pendidikan.
1.1.1.6  Madrasah At-Taqwa RW 08 Dusun III Cikeruh, masih kekurangan ruang belajar. Sementara murid semakin banyak dan tidak tertampung.
1.1.1.7  Penambahan meja dan kursi belajar menjadi solusi permasalahan sarana dan prasarana di Madrasah At-Taqwa.
1.1.1.8  Banyak usia produktif yang tidak mempunyai keahlian, sehingga pelatihan keterampilan bias menjadi solusi.
1.1.1.9  Banyak warga RW 08 yang putus sekolah dan tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan pendidikan. Sehingga program Paket A,B, dan C bias menjadi solusi untuk pengurangan tingkat pengangguran.
1.1.1.10          RW 07 dan beberapa RW lainnya di Desa Cikeruh belum memiliki fasilitas Perpustakaan.
1.1.1.11          Banyak warga RW 10 yang putus sekolah dan tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan pendidikan. Sehingga program Paket A,B, dan C bias menjadi solusi untuk pengurangan tingkat pengangguran.
1.1.1.12          Sarana dan prasarana TPA di RW 09 masih minim dan menghambat kegiatan belajar mengajar.
1.1.1.13          Untuk melek Al-qur’an RW 09 belum memiliki fasilitas Al-qur’an yang memadai.
1.1.1.14          Sarana dan prasarana TPA di RW 10 masih minim dan menghambat kegiatan belajar mengajar.
1.1.1.15          Sedikitnya sarana PAUD di Desa Cikeruh yang dekat dengan masyarakat dan terjangkau, sehingga penambahan PAUD di setiap RW bias menjadi solusi.

1.1.2        Bidang Kesehatan
1.1.2.1  RW 01 merupakan daerah perkotaan dan rawan terhadap penyakit DBD, sehingga dipandang perlu untuk dilakukan fogging atau penyemprotan yang berkala untuk mencegah penyakit tersebut.
1.1.2.2  Banyak warga masyarakat RW 01 yang belum sadar akan pentingnya tentang pola hidup bersih dan sehat.
1.1.2.3  Tidak adanya fasilitas pemeriksaan ibu hamil di setiap posyandu khususnya di RW 01.
1.1.2.4  Pengobatan gratis terhadap warga masyarakat miskin di RW 02 bisa menjadi solusi bagi keberlangsungan kesehatan masyarakat.
1.1.2.5  Belum adanya sarana dan prasarana di Posyandu RW 02.
1.1.2.6  Belum adanya sarana dan prasarana di Posyandu RW 06.
1.1.2.7  Belum adanya sarana dan prasarana di Posyandu RW 07.
1.1.2.8  Belum adanya sarana dan prasarana di Posyandu RW 07.
1.1.2.9  Belum adanya sarana dan prasarana di Posyandu RW 08.
1.1.2.10          Pelayanan sanitasi masal atau umum belum optimal, karena fasilitas sanitasi umum yang masih minim.
1.1.2.11          Kebutuhan air bersih menjadi masalah yang krusial dan harus diselesaikan di RW 08 karena menjadi kebutuhan primer masyarakat.
1.1.2.12          Belum adanya sarana dan prasarana di Posyandu RW 09.
1.1.3        Bidang Sarana prasarana
1.1.3.1  Kualitas jalan atau gang di RW 01 sudah kurang layak untuk digunakan oleh pengguna jalan.
1.1.3.2  Sistem drainase yang menampung air hujan dan sebagai penampungan air limbah rumah tangga sudah kurang layak untuk digunakan di RW 01.
1.1.3.3  Gang yang ada selama ini belum memiliki nama, sehingga membingungkan bagi pencari alamat atau tempat tujuan.
1.1.3.4  Posyandu yang selama ini digunakan oleh RW 01 masih menumpang di tempat penduduk, sehingga apabila memiliki tempat sendiri pelayanan akan lebih optimal.
1.1.3.5  Keranda jenasah yang digunakan selama ini diambil dari TPU yang jaraknya sekitar 1 KM, jadi pembuatan keranda jenasah di RW 01 menjadi sebuah solusi.
1.1.3.6  Kualitas jalan atau gang di RW 02 sudah kurang layak untuk digunakan oleh pengguna jalan.
1.1.3.7  Sistem drainase yang menampung air hujan dan sebagai penampungan air limbah rumah tangga sudah kurang layak untuk digunakan di RW 02.
1.1.3.8  Pelayanan terhadap masyarakat akan lebih optimal dan prima apabila RW 02 memiliki secretariat RW yang memadai.
1.1.3.9  Pembuatan sarana olahraga di RW 02 akan menjadi sebuah solusi untuk melakukan kegiatan olahraga dan lainnya.
1.1.3.10          Sistem drainase yang menampung air hujan dan sebagai penampungan air limbah rumah tangga sudah kurang layak untuk digunakan di RW 06.
1.1.3.11          Jembatan penghubung antara RW 09 dan RW 09 sepanjang 30 Meter akan menjadi sebuah solusi sebagai jalan pintas bagi masyarakat kedua RW dan masyarakat lainnya secara umum.
1.1.3.12          Pertemuan-pertemuan yang dilakukan oleh masyarakat RW 08 selama ini menggunakan fasilitas masjid atau madrasah akan lebih baik lagi apabila RW memiliki tempat pertemuan tersendiri.
1.1.3.13          Batas desa yang sering menjadi sengketa antara 2 dua desa akan lebih baik memiliki kejelasan batas wilayah dan merupakan permasalahan antar desa yang berbatasan.
1.1.3.14          Kualitas jalan atau gang di RW 08 sudah kurang layak untuk digunakan oleh pengguna jalan.
1.1.3.15          Jalan sepanjang 1 KM membentang dari RW 10 sampai dengan RW 08 yang digunakan trayek Jatinangor-Sindulang sudah tidak layak untuk digunakan oleh pengguna jalan.
1.1.3.16          Kualitas jalan atau gang di RW 09 sudah kurang layak untuk digunakan oleh pengguna jalan.
1.1.3.17          Pelayanan sanitasi masal atau umum belum optimal, karena fasilitas sanitasi umum yang masih minim di RW 10.
1.1.3.18          Sistem drainase yang menampung air hujan dan sebagai penampungan air limbah rumah tangga sudah kurang layak untuk digunakan di RW 10.
1.1.3.19          Masjid-masjid yang ada di Desa Cikeruh selama ini belum tersentuh untuk dilakukan renovasi sejak pertama dibangunnya masjid tersebut.

1.1.4        Bidang Lingkungan Hidup
1.1.4.1  Kurangnya pekarangan di RW 01 menjadi permasalahan untuk penanaman tanaman obat keluarga di pekarangan sehingga menjadi solusi apabila terpusat disebuah tempat.
1.1.4.2  Masalah sampah menjadi permasalahan setiap daerah, sehingga pengadaan gerobak bisa menjadi solusi untuk bidang pengangkutan sampah tersebut.
1.1.4.3  Penumpukan sampah dimana-mana akan terpecahkan apabila ada tempat pembuangan sampah sementara yang representative dan jauh dari pemukiman.
1.1.4.4  Penumpukan sampah dimana-mana akan terpecahkan apabila ada tempat pembuangan sampah sementara yang representative dan jauh dari pemukiman, di RW 06.
1.1.4.5  Bencana banjir yang sering melanda dusun Cikeruh karena bantaran sungai sudah tidak ada pohon yang menyangga dan sungai sudah mengalami sedimentasi atau pendangkalan, jadi reboisasi dan revitalisasi bantaran sungai menjadi sebuah solusi untuk penyerapan air hujan.
1.1.4.6  Penumpukan sampah dimana-mana akan terpecahkan apabila ada pengelolaan sampah yang representative dan jauh dari pemukiman.
1.1.4.7  Penumpukan sampah dimana-mana akan terpecahkan apabila ada kesadaran membuang sampah menggunakan tong sampah yang disediakan oleh pemerintah.
1.1.4.8  Pembuatan sumur resapan bisa menjadi solusi untuk mengurangi resiko berkurangnya debit air tanah.
1.1.4.9  Untuk mengurangi resiko berkurangnya lahan makam karena pengikisan air sungai, sehingga dipandang perlu untuk dilakukan reboisasi terhadap lahan makam
1.1.4.10          Penumpukan sampah dimana-mana akan terpecahkan apabila ada pengelolaan sampah yang representative dan jauh dari pemukiman di RW 08.
1.1.4.11          Penumpukan sampah dimana-mana akan terpecahkan apabila ada kesadaran membuang sampah menggunakan tong sampah di RW 09 yang disediakan oleh pemerintah.
1.1.4.12          Masalah sampah menjadi permasalahan setiap daerah, khususnya RW 09 sehingga pengadaan gerobak bisa menjadi solusi untuk bidang pengangkutan sampah tersebut.
1.1.4.13          Masalah sampah menjadi permasalahan setiap daerah, khususnya RW 10 sehingga pengadaan gerobak bisa menjadi solusi untuk bidang pengangkutan sampah tersebut.
1.1.4.14          Masalah sampah menjadi permasalahan setiap daerah, khususnya RW 08 sehingga pengadaan gerobak bisa menjadi solusi untuk bidang pengangkutan sampah tersebut.

1.1.5        Bidang Sosial Budaya
1.1.5.1  Pengadaan alat rebana akan menjadi solusi untuk penyaluran bakat masyarakat RW 01 akan bidang seni qasidah.
1.1.5.2  Bantuan stimulus yang sifatnya memberikan perhatian kepada Ketua RT, RW dan kader PKK yang bergerak di garda terdepan pelayanan masyarakat akan memberikan spirit dalam memberikan pelayanan yang prima.
1.1.5.3  Pengadaan alat rebana akan menjadi solusi untuk penyaluran bakat masyarakat RW 02 akan bidang seni qasidah.
1.1.5.4  Pengadaan peralatan seni dog-dog atau reak akan menjadi solusi untuk penyaluran bakat masyarakat RW 02 akan bidang seni kesenian sunda khususnya pengiring kuda renggong yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat.
1.1.5.5  Bantuan stimulus yang sifatnya memberikan perhatian kepada Ketua RT, RW dan kader PKK yang bergerak di garda terdepan pelayanan masyarakat akan memberikan spirit dalam memberikan pelayanan yang prima di lingkungan RW 02.
1.1.5.6  Pengadaan peralatan seni Calung atau gamelan degung akan menjadi solusi untuk penyaluran bakat masyarakat RW 06 akan bidang seni kesenian sunda.
1.1.5.7  Bantuan stimulus yang sifatnya memberikan perhatian kepada Ketua RT, RW dan kader PKK yang bergerak di garda terdepan pelayanan masyarakat akan memberikan spirit dalam memberikan pelayanan yang prima di lingkungan RW 06.
1.1.5.8  Pengadaan peralatan seni Calung atau gamelan degung akan menjadi solusi untuk penyaluran bakat masyarakat RW 08 akan bidang seni kesenian sunda.
1.1.5.9  Bantuan stimulus yang sifatnya memberikan perhatian kepada Ketua RT, RW dan kader PKK yang bergerak di garda terdepan pelayanan masyarakat akan memberikan spirit dalam memberikan pelayanan yang prima di lingkungan RW 08.
1.1.5.10          Pengadaan alat atau peralatan permainan tenis meja akan memberikan dampak sadarnya masyarakat akan pentingnya olahraga.
1.1.5.11          Pemberdayaan seni kuda renggong di RW 09 akan lebih optimal dan prima apabila ditambahkan peralatan gamelan kuda renggong yang akan memberikan dampak bahwa kesenian tersebut akan terus mempunyai keberlanjutan dalam pelestariannya.
1.1.5.12          Pengadaan sanggar budaya di RW 10 akan memberikan dampak bahwa budaya akan selalu dilestarikan dan dijaga karena disanggar tersebut akan selalu hidu oleh kegiatan-kegiatan latihan yang berkaitan dengan seni.
1.1.5.13          Bantuan stimulus yang sifatnya memberikan perhatian kepada Ketua RT, RW dan kader PKK yang bergerak di garda terdepan pelayanan masyarakat akan memberikan spirit dalam memberikan pelayanan yang prima di lingkungan RW 08.

1.1.6        Bidang Koperasi dan UKM
1.1.6.1  Banyak pedagang kecil yang kurang berdaya dengan permasalahan modal di RW 01, mengingat bahwa RW 01 merupakan kawasan perkotaan yang dekat kawasan bisnis, perdagangan dan jasa.
1.1.6.2  Banyak pedagang kecil yang kurang berdaya dengan permasalahan modal di RW 01, mengingat bahwa RW 02 merupakan kawasan perkotaan yang dekat kawasan bisnis, perdagangan dan jasa.
1.1.6.3  Pedagang kecil yang berada di lingkungan RW 06 perlu ditingkatkan dalam masalah permodalan untuk menunjang dan meningkatkan taraf hidup yang pada akhirnya akan berdampak berkurangnya angka kemiskinan di RW 06.
1.1.6.4  UKM perempuan perlu dibentuk dan diberdayakan, dalam hal ini akan memberikan dampak peningkatan taraf hidup masyarakat. Dimana perempuan akan membantu bagi kehidupan ekonomi keluarga, dan hal ini sudah ada dan berjalan di RW 07 dan hanya perlu ditingkatkan masalah Pelatihan usahanya, pemberian stimulus bantuan modal, dan disediakannya lahan untuk melakukan pemasaran.
1.1.6.5  Pedagang kecil yang berada di lingkungan RW 08 perlu ditingkatkan dalam masalah permodalan untuk menunjang dan meningkatkan taraf hidup yang pada akhirnya akan berdampak berkurangnya angka kemiskinan di RW 08.
1.1.6.6  RW 08 merupakan sentra pengrajin senapan angin, sehingga dipandang perlu untuk diberikan pelatihan kerjaninan berbahan kayu dan logam.
1.1.6.7  Koperasi yang sudah berjalan bagi pengrajin senapan angin yang berada di Dusun III Cikeruh perlu diberdayakan dan diberikan stimulus untuk kelangsungan usaha pengrajin senapan tersebut.
1.1.6.8  Peningkatan kualitas produksi senapan angin akan memberikan dampak kepada tingginya harga jual senapan sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan taraf hidup pengrajin di Dusun Cikeruh.
1.1.6.9  Pedagang kecil yang berada di lingkungan RW 09 perlu ditingkatkan dalam masalah permodalan untuk menunjang dan meningkatkan taraf hidup yang pada akhirnya akan berdampak berkurangnya angka kemiskinan di RW 09.
1.1.6.10          Pelatihan untuk membuat sebuah kerajinan diluar kerajinan senapan angin akan memberikan dampak bahwa mereka akan membantu dan mengurangi tingkat kemiskinan di Desa Cikeruh.
1.1.6.11          Pedagang kecil yang berada di lingkungan RW 10 perlu ditingkatkan dalam masalah permodalan untuk menunjang dan meningkatkan taraf hidup yang pada akhirnya akan berdampak berkurangnya angka kemiskinan di RW 10.

1.2  Permasalahan yang menjadi prioritas ditingkat Desa
1.2.1        Bidang Pendidikan
1.2.1.1  Penambahan PUAD atau KOBER akan menjadi solusi pendidikan pra sekolah yang menjangkau masyarakat miskin dan terjangkau bagi masyarakat tiap RW.

1.2.2        Bidang Kesehatan
1.2.2.1  Pengadaan Polindes di tingkat desa akan memberikan kemudahan pelayanan dasar bidang kesehatan bagi masyarakat yang murah dan terjangkau.
1.2.2.2  Masalah penyakit DBD menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat karena dampak dari DBD akan memberikan efek ketakutan akan tingkat kematian, sehingga dipandang perlu untuk dilakukan foging atau pengasapan lingkungan secara berkala di semua RW di Desa Cikeruh.

1.2.3        Bidang Sarana dan Prasarana
1.2.3.1  Perbaikan Jalan Desa/ Jalan Ciawi akan memberikan dampak lancarnya jalur distribusi dan produksi hasil pertanian dan peternakan, dan saat ini jalan tersebut kondisinya sangat memprihatinkan.
1.2.3.2  Bencana banjir yang sering melanda Dusun Cikeruh, akan terantisipasi dengan dibangunnya bronjong penahan banjir yang akan memberikan dampak adanya jeda waktu untuk melakukan evakuasi, sebelum bantaran sungai tersebut dinormalisasi oleh pihak terkait (PSDA, PU Pengairan) karena termasuk aliran DAS Citarik.
1.2.3.3  Perbaikan JITUT yang saat ini kondisinya mengkhawatirkan dan sudah tidak bisa menahan debit air apabila musim penghujan tiba, dan perlu diingat bahwa saluran ini mengairi sawah di beberapa RW di Desa Cikeruh dan Hegarmanah.
1.2.3.4   Perbaikan JIDES yang saat ini kondisinya mengkhawatirkan dan sudah tidak bisa menahan debit air apabila musim penghujan tiba, dan perlu diingat bahwa saluran ini mengairi sawah di beberapa RW di Dusun III Cikeruh yang merupakan lumbung pangan Desa Cikeruh.
1.2.3.5  Perbaikan jalan Cikeruh sepanjang 1,5 KM yang terbentang dari RW 10 sampai RW 08 kondisinya sudah rusak dan memprihatinkan, dan bahwa jalan ini digunakan sebagai jalur trayek angkutan kota jurusan Jatinangor-Sindulang.
1.2.3.6  Sarana olahraga yang sering digunakan kegiatan atau event-event yang sifatnya tingkat Desa, Kecamatan bahkan tingkat Kabupaten lapangan Sepakbola ini kurang maksimal fasilitas yang ada dan merupakan lapangan satu-satunya dikecamatan Jatinangor yang dapat digunakan oleh masyarakat umum.
1.2.3.7  Pembangunan Sarana Olahraga atau GSG dipandang menjadi prioritas pembangunan Desa selama 5 tahun kepemimpinan Kepala Desa, karena saat ini Desa Cikeruh belum memiliki gedung serbaguna.
1.2.3.8  Makam Ciantay yang merupakan asset Desa dirasa perlu untuk di tata, mengingat bahwa lahan untuk pemakaman saat ini telah berkurang.
1.2.3.9  Perbaikan jembatan penghubung antara dua Desa yaitu Cikeruh dan Hegarmanah menjadi Prioritas pembangunan Desa Cikeruh sejak tahun 2007, mengingat jembatan ini banyak digunakan oleh masyarakat miskin dan masyarakat luas secara umum.
1.2.3.10          Perluasan lahan makam akan sangat membantu untuk pelayanan pemakaman bagi warga mengingat saat ini lahan makam yang ada Di Desa Cikeruh tinggal dua lokasi dan kondisinya kurang optimal.

1.2.4        Bidang Lingkungan Hidup
1.2.4.1  Reboisasi bantaran sungai menjadi program tingkat desa yang harus difasilitasi, mengingat bahwa masyarakat yang berada disekitar bantaran sungai sering mengalami musibah banjir dan harus diberikan antisipasi dengan merevitalisasi kawasan tersebut.
1.2.4.2  Kirmir serta normalisasi sungai harus segera dilakukan karena akan memberikan dampak bahwa dengan segera dilakukan normalisasi maka dampak bencana banjir akan bisa diminimalisir dan resiko warga yang terdampak banjir akan berkurang.
1.2.4.3  Pengadaan tempat sampah sementara akan memberikan dampak dan mengurangi warga masyarakat yang membuang sampah secara sembarangan.

1.2.5        Bidang Sosial Budaya
1.2.5.1  Peningkatan kapasitas SDM Kepala Desa dan perangkat Desa akan memberikan dampak terhadap optimalisasi pelayanan terhadap masyarakat yang prima dan professional.
1.2.5.2  Peningkatan kapasitas dan kinerja BPD akan memberikan dampak pada peningkatan tugas dan fungsi BPD, selama ini lembaga BPD di Desa Cikeruh belum optimal dalam menjalankan TUPOKSInya.
1.2.5.3  Lembaga non pemerintahan penunjang kegiatan pembangunan di Desa Cikeruh seperti LPM, PKK, BKM dan lainnya perlu dioptimalisasi untuk peningkatan SDMnya agar akselerasi pelaku pembangunan dengan pemerintah desa akan berjalan sinergis dan sinkron.
1.2.5.4  Bantuan stimulus keuangan Ketua RT, RW dan kader akan memberikan dampak terhadap kualitas pelayanan terhadap masyarakat. Dan dipandang perlu karena sebagai ujung tombak dan penyambung lidah dari pemerintahan desa.
1.2.5.5  Pelayanan terhadap masyarakat akan berjalan optimal, prima dan professional apabila ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai seperti pengadaan alat IT yang dapat mempercepat pengerjaan, saat ini kondisinya sudah kurang layak untuk digunakan.
1.2.5.6  Operasional DKM bagi seluruh masjid di Desa Cikeruh belum ada, dan ini sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan agama Islam di Desa Cikeruh.

1.2.6        Bidang UKM dan Koperasi
1.2.6.1  BUMDES yang ada sekarang tidak berjalan dan terkesan mati suri, karena SDM dan modal di BUMDES tidak tersedia.
1.2.6.2  GAPOKTAN yang ada di Desa Cikeruh saat ini sedang mengalami proses peningkatan pelayanan terhadap masyarakat miskin dalam hal peningkatan kualitas dan kuantitas produksi hasil panen, hal ini perlu ditingkatan dengan memberikan bantuan tambah modal untuk menjangkau seluruh petani yang ada di Desa Cikeruh.
1.2.6.3  Fasilitasi terhadap pengrajin senapan angin melalui koperasi Bina Karya yang sudah berjalan hampir 15 Tahun perlu ditingkatkan dan dihidupkan kembali untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat pengrajin di Desa Cikeruh, khususnya Dusun III Cikeruh yang merupakan sentra pengrajin senapan angin.
Strategi Pencapaian
            Berdasarkan gambaran umum dengan mengkaji berbagai potensi dan permasalahan, isu-isu strategis dan kondisi yang dihadapi Desa Cikeruh saat ini, serta mempertahankan Visi dan Misi Desa Cikeruh Tahun 2009-2014, maka perlu diwujudkan dengan menentukan program-program akselerasi Pembangunan Desa (SUPER PRIORITAS KEGIATAN), yaitu diantaranya :
a.      Melanjutkan berbagai program yang belum dicapai oleh Kepala Desa sebelumnya,
b.      Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, pemerataan dan optimalisasi di bidang pendidikan dasar dan menengah, baik formal maupun non formal.
c.       Penataan, pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan sarana insfrastruktur ekonomi, terutama jembatan, sarana gedung serbaguna dan penahan debit air sungai Cikeruh.
d.      Pengembangan dan peningkatan dibidang pelayanan kesehatan masyarakat.
e.      Penataan, pengawasan serta pengendalian lingkungan hidup,
f.        Pemeliharaan, revitalisasi serta pelestarian budaya desa.
g.      Mengupayakan berbagai hal yang dapat membangkitkan ekonomi dan daya masyarakat.
h.      Peningkatan, pemeliharaan dan pengelolaan dibidang olahraga.
i.        Meningkatkan serta mewujudkan keamanan dan ketertiban lingkungan yang kondusif dan terkendali.

1 komentar:

  1. Mantap.....!!!!
    semoga bermanfaat bagi masyarakat desa....!!!

    BalasHapus